07 April 2009

Kelas Gabung

Permasalahan di sekolah yang umum diketahui dan dibicarakan orang antara lain adalah kekurangan guru dan kekurangan siswa. Bagi sekolah negeri, masalah kekurangan guru yang sangat parah ada pada jenjang sekolah dasar yang lokasi sekolahnya di desa terpencil. Sedangkan sekolah menengah dengan status swasta masalah yang dihadapi adalah kekurangan siswa. Kedua masalah pada jenjang pendidikan yang berbeda ini dikemukakan karena solusi yang dilakukan pihak sekolah hampir sama, yaitu siswa pada tingkat yang berbeda digabung dalam satu ruang belajar untuk menerima pelajaran dari seorang guru. Kreativitas para guru di sekolah seperti ini harusnya memperoleh nilai positif dari pemerintah daerah.

Di sekolah dasar misalnya, karena gurunya ada dua orang, maka siswa kelas 1, 2, dan 3 digabung dalam satu ruang belajar untuk menerima pelajaran dari seorang guru. Begitu juga dengan siswa yang berasal dari kelas 4, 5, dan 6 akan menerima pelajaran dari seorang guru lainnya. Sewaktu menyampaikan materi pelajaran, guru membagi papan tulis menjadi tiga bagian, kemudian menuliskan materi pelajaran pada setiap bagian papan tulis untuk kelas yang berbeda. Cara ini dapat dilakukan karena jumlah siswanya sedikit. Jika jumlah siswa banyak, maka cara yang dilakukan guru adalah dengan menjadwalkan waktu belajar yang berbeda pada siswa yang berbeda kelas.

Di sekolah menengah ternyata ada juga cara belajar yang menggabungkan siswa tingkat kelas yang berbeda dalam satu ruang belajar oleh seorang guru. Cara ini dilakukan oleh pihak sekolah agar pengeluaran sekolah untuk insentif guru bisa lebih sedikit. Biaya operasional sekolah swasta sangat tergantung pada uang sekolah yang dibayarkan oleh siswanya. Parahnya lagi, sekolah swasta yang kekurangan siswa tidak mampu menetapkan uang sekolah kepada siswanya dalam jumlah yang besar.

Siswa yang berbeda tingkat kelas tetapi belajar dalam satu ruangan tentu proses pembelajarannya tidak menggunakan metode ceramah. Metode yang biasa digunakan adalah pemberian tugas. Keuntungan lain yang bisa diperoleh ternyata kadang-kadang terjadi saling bantu dalam memahami materi pelajaran antar siswa yang berbeda tingkat itu.

Tidak ada komentar: